Waktu tidak berhenti

 Namaku Arda, terkadang di panggil Ardi ga tahu kenapa, aku suka buang-buang waktu yang seharusnya belajar malah di pakai untuk nonton TV, buka sosial media, main game, ngehalu, dll. Aku sekarang menyesal buang-buang waktuku yang bisa ku pakai untuk belajar demi masa depan, aku punya teman namanya Cahaya, dia sangat pintar dan waktunya selalu di pakai untuk belajar, dia sudah memberi tahu aku untuk segera berubah dan jangan main-main terus, aku datang dari keluarga yang bisa di bilang penuh dengan harta itu kenapa aku bisa masuk sekolah yang bagus, sementara Cahaya masuk ke sekolah bagus ini karena beasiswa Cahaya datang dari keluarga yang sederhana, aku dan Cahaya duduk di bangku SMP kelas 3.

Seperti yang aku bilang, aku adalah anak yang pemalas suka buang-buang waktu, tapi aku tidak terlalu bodoh dan masih belajar (satu malam sebelum ujian). Aku tidak tahu kenapa Cahaya ingin membantuku, setiap hari kita selalu belajar saat sekolah selesai di perpustakaan dan Cahaya selalu kasih aku rangkuman materi yang baru saja kita pelajari di kelas, aku pernah tanya Cahaya kenapa dia mau bantu in aku katanya “biar kamu lulus SMP dan bisa masuk SMA dan Kuliah” iya sih tanpa Cahaya aku gak akan naik SMP kelas 3, FYI Cahaya sudah menjadi teman ku sejak kelas 1 SMP. Karena aku tak bisa atur waktu ku sendiri jadi Cahaya kasih aku jam, aku setiap hari lihat jarum panjang nya dari 1 ke 2 pokoknya gitulah. Cahaya selalu bilang “waktu tak berhenti, stop bermain main” tapi aku tak pernah mendengarkannya.

Suatu hari, akan ada Ujian tengah formatif 1 semester 2, Cahaya menjelaskan bahwa nilai Ujian juga ber pengaruh untuk masuk SMA. Aku pura-pura mendengarkannya dan bilang iya iya ajah. Seperti biasa kita belajar di kelas dan aku ketiduran dan di bangunkan oleh Cahaya “Hey Ardi, jangan tidur saat kita lagi belajar nanti kamu gak ngerti lho” dan aku jawab “iya iya aku sambil dengerin sambil tutup mata aku bangun kok” dan saat pelajaran selesai Cahaya menjelaskan aku sesuatu aku kira tentang pelajaran karena kan aku gak mendengarkan tetapi beda jauh dari yang aku pikirkan, dia menjelas kan ke aku kalau waktu tidak akan berhenti dan aku harus memakai waktu itu dengan benar dan aku harus berhenti menyia nyia kan waktu ku, katanya jarum panjang yang awalnya di 12 saat kamu kedip bisa ada di angka 9 dan itu kenapa aku harus belajar demi masa depan dan mendapat kan pekerjaan yang bisa memenuhi kehidupan. Setelah dia ceramahin aku, aku tidak tahu kenapa langsung marah “TERSERAH AKU LAH HIDUP HIDUP AKU, AKU GAK PERNAH MINTA KAMU BANTUIN AKU, WAKTU KU MASIH BANYAK 5 TAHUN LAGI! LAGI PULA AKU DARI KELUARGA SULTAN JADI GAK AKAN GAK BISA KEHABISAN UANG” lalu Cahaya langsung pergi dengan muka yang sedih dan aku tidak merasa salah sedikit pun karena menurut ku kata kata ku benar.

Dan sekarang aku sudah bekerja, ternyata kata Cahaya benar. Aku seharusnya tidak menyianyia kan waktu ku, aku menyesal tidak fokus belajar dan sekarang aku bekerja di minimarket dengan upah minimum, jika aku belajar aku sekarang bisa saja berada di Amerika untuk bekerja. Aku selalu lihat jam tangan yang Cahaya kasih dan terus bekerja dan tidak menyiakan waktu.


Comments